Filosofi Bucu Pendhem
05 Agustus 2024 |
Administrator
Bucu Pendhem dikenal juga sebagai Bucu Rasulan atau Bucu Rasul. Bucu Pendhem ini adalah nasi yang dikukus dalam kukusan berbentuk kerucut, berisi ayam jago bakar yang masih berbentik utuh. Bumbu bumbu nya sangat gurih dan lezat.
Bucu Pendhem merupakan kearifan lokal desa desa dan kelurahan di Kecamatan Wadaslintang yang disajikan di setiap acara seelamatan / wilujengan seperti kelahiran, pernikahan, memulai menggarap sawah, dsb.
Berbentuk KERUCUT : menuju kebenaran Sang Maha Sempurna : Allah SWT
Mengingatkan 4 sahabat Rasulullah SAW yang kita ikuti tuntunannya .
Keempat Sahabat Rasulullah adalah : Abubakar, Umar, Usman dan Ali yang meneruskan dakwah Rasulullah.
Ayam bakar yang dikukus bersama nasi harus ayam jago yang sudah dewasa.
JAGO YANG SUDAH DEWASA: lambang dari Laki laki adalah pemimpin. Seorang pemimpin harus bersikap dewasa.
AYAM BERBENTUK UTUH :
Simbol dari keutuhan, persatuan dan kesatuan yang tidak bisa tercerai berai. Hubungan pesaudaraan, persahabatan dan kerukunan yang kuat antar sesama manusia harus dirawat agar tidak mudah terpecah belah.
BUCU PENDHEM ADALAH SIMBOL KESEIMBANGAN HUBUNGAN :
1. HABLUMMINALLAH (hubungan manusia dengan Allah)
2. HABLUMMINANNAAS (hubungan antar sesama manusia)
3. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM SEMESTA
Red : Yuli R